“Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu”
Matius 13:45-46
Di dalam Istana Terlarang di Beijing, China, ada sebuah batu besar yang dikenal dengan nama “batu orang miskin”. Mengapa demikian? Karena, konon gara-gara sebongkah batu yang indah itu, seorang kaya jatuh miskin. Alkisah, ada seorang kaya yang mencintai seni batu alam (suiseki). Suatu hari, ia menemui sebuah batu berukuran besar (tinggi kira-kira 2 meter, ukuran 2 x 2 meter) di tengah hutan yang sangat indah bentuknya. Ia langsung jatuh cinta dan ingin memindahkan batu itu ke rumahnya.
Tantangannya adalah, ia harus mengeluarkan banyak uang untuk mengangkut batu itu saking berat dan besarnya. Berbulan-bulan berlalu, batu itu belum sampai juga ke rumahnya, sementara uangnya habis. Iapun jatuh miskin, dan batu itu teronggok begitu saja di tengah jalan. Sampai suatu hari Kaisar lewat, dan ia heran bagaimana sebuah batu indah teronggok begitu saja. Setelah mendengar kisahnya, Kaisarpun memerintahkan agar batu itu dibawa ke istananya.
Perumpamaan ini bukanlah sebuah petunjuk ‘how to’, sehingga jangan diartikan begini: untuk Kerajaan Allah saya harus menjual semua harta saya dan jatuh miskin. Bukan, bukan itu. Perhatikan bahwa pelaku cerita dalam perikop ini tidak merasa terpaksa. Ia adalah seorang pedagang, yang pasti banyak koleksi barangnya. Lalu, ia mencari dan menemukan sebuah mutiara yang indah. Lalu, ia jual seluruh miliknya, untuk membeli sebiji mutiara ini.
Absurd bukan? Tetapi, banyak kejadian seperti ini terjadi. Sebuah rasa bahagia, rasa cinta, yang begitu polos, begitu besar, menghampiri jiwa seseorang sehingga semua miliknya seolah tidak berarti lagi baginya. Sebuah obsesi! Ya – Kerajaan Sorga akan membuat kita terobsesi. Karena, begitu kita mengenal Tuhan Yesus, kita paham betul akan nilainya yang sangat tinggi. Kita merasa layak menjual semua milik kita – tanpa dipaksa – demi Kerajaan Sorga. Padahal, untuk orang yang tidak mengerti, Kerajaan Sorga terlihat seperti mutiara saja – bagus sih bagus, tapi masak begitu sih? Namun, hanya sang pedagang yang bisa mengerti nilai dan keindahan Kerajaan Sorga. Dan percayalah, sang pedagang tidak merasa rugi!
Tidak percaya? Coba tanyakan pada kolektor lukisan yang membeli sebuah karya Ay Tjoe Christine seharga Rp 1.5 milyar, atau kolektor patung yang membeli karya Heri Dono senilai Rp 2 milyar lebih di pameran lukisan di Jakarta yang baru saja usai. Mereka bukan gila, melainkan berada pada satu pemahaman yang lain mengenai seni, yang begitu mendalam, dan membuat mereka kagum sampai-sampai bisa merogoh kocek begitu dalam untuk sebuah karya seni. Jadi, obsesi ini nyata dan ada. Demikian pula Kerajaan Sorga!
Apakah Anda merasakaan Kerajaan Sorga sepenting itu? Kalau belum, teruslah mencari. Teruslah mendalami Alkitab dan Firman Tuhan, niscaya matamu akan dibukakan dan keindahan Kerajaan Sorga akan terasa dalam hati.
Tomang, 8 Agustus 2011
No comments:
Post a Comment