“Marilah kepadaku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”
Mat 11:28
Kadang-kadang saya sering heran jika mendengar ada orang terkenal, hebat, dan kaya, yang melakukan bunuh diri. Sebut saja Elvis Presley, Marilyn Monroe, atau Kurt Cobain, vokalis grup Nirvana. Mereka kaya raya, ganteng dan cantik. Hidupnya pun dipenuhi pesta pora dan gelimang uang, tanpa harus bekerja keras. Bayangkan, untuk satu kali show saja kelompok Nirvana bisa dibayar jutaan dollar, belum lagi hasil penjualan album, iklan, dan sebagainya. Rasanya, semua masalah yang kita punya : kenaikan harga BBM, korupsi, gaji UMR yang tak kunjung naik – belum pernah menyentuh kehidupan mereka. Toh, mereka memutuskan untuk mencabut nyawanya sendiri, yang berarti ada sesuatu yang begitu membuat stress sampai-sampai tak tertahankan lagi. Barangkali, bagi mereka makan nasi goreng Seafood pun sudah serasa nasi putih dan ikan asin saja!
Dalam perikop Matius 11:25-30, Tuhan Yesus menunjukkan keberpihakannya pada rakyat kecil, wong cilik, ya kita-kita ini. Kita memang tidak terlepas dari ‘beban’ yang sesungguhnya, seperti beban yang juga dirasakan oleh Elvis Presley dan kawan-kawannya. Kaya atau miskin, pandai atau bodoh, hidup di dunia memang selalu dibayangi beban – mungkin berbeda antara besok makan apa dan besok apa makan – tetapi tetap saja beban adalah beban! Melalui perikop ini, Tuhan Yesus menunjukkan kepeduliannya dan juga mengajukan janji yang tidak muluk, yakni ‘beban (kuk) yang enak dan ringan’, bukannya lepas sama sekali dari beban.
Yah, menjadi Kristen bukanlah berarti seluruh beban kehidupan kita akan sirna. Menjadi Kristen, berarti menyerahkan beban dan kuk duniawi kita kepadaNya, dan memakai beban dan kuk dariNya yang ringan dan enak, sehingga makan nasi dengan ikan asin pun serasa nasi goreng Seafood! Tidak percaya? Buktikan saja sendiri!