Monday, December 10, 2007

Untuk dikau…

Dikau…
Dikau harus tahu, betapa beruntungnya dikau!
Keputusan yang berani dikau ambil, perpindahan yang berani dikau jalani
Semuanya tepat, semuanya tanda kedewasaan sudah tidak dapat dikau tawar lagi

Senang hatiku mendengar dikau akhirnya berjanji setia
Gembira hatiku mendengar dikau berani keluar dari kebimbangan dan berjalan tegak menuju keabadian cinta
I’m happy for you, dikau! I really do!

Anggaplah daku hanya sebagian dari kisah lama yang kini sudah usang

Daku tidak sebaik yang dikau kira…
Dikau sudah membuat keputusan yang sangat tepat dengan memilih dia!
Jika dikau melihat daku bercahaya, itu hanya karena kulit luarku yang serba palsu
Daku selalu memakai topeng, dikau, begitu seringnya sampai daku tidak ingat lagi wajah daku yang sebenarnya
Walaupun kulit daku bercahaya
Itu semua palsu, dikau
Bagian dalam daku sebenarnya berisi kebusukan dan cacat cela
Berisi kebohongan dan kemunafikan yang tak terperi
Sangat menyanjung diri sendiri sampai daku kini terjebak dalam lingkaran setan kebohongan dan tipu muslihat
Saking seringnya bohong, dikau, sampai daku lupa caranya berkata jujur

Dikau,
Daku ucapkan sekali lagi selamat berlenggang menuju keabadian
Jangan lagi menoleh ke belakang, dikau
Jangan lagi sisakan tempat untuk daku di hatimu
Hancurkanlah semua karena dakulah yang sebenarnya tidak layak untuk dikau

Jika dikau masih berkenan
Sisakanlah sedikit tempat di dalam ruang doamu, dikau
Doakanlah daku yang sedang terpuruk ini
Yang hancur jiwanya, yang busuk berbau moralnya, yang remuk redam imannya
Doakanlah, dikau, supaya daku bisa bangkit dari reruntuhan ini
Dan berdiri tegak seperti dikau sekarang...

Tuhan memberkati dikau....