Embun pagi adalah kristalisasi hari. Uap, asap, debu, kabut, yang terakumulasi selama sehari penuh, akan mengalami transformasi akibat kondensasi dan sublimasi, menjadi embun pagi yang murni, suci, bersih. Demikian pula Firman Tuhan, sering tersamar dalam kotornya hari, namun selalu muncul kembali dalam bentuk murni di pagi hari. Asalkan kita rela luangkan waktu, bersihkan hati, biarkan Roh itu bekerja.
Sunday, April 29, 2012
The rightbman at the right place at the right time
And said, I beseech thee, O Lord God of heaven, the great and terrible God, that keepeth covenant and mercy for them that love him and observe his commandments: (Nehemiah 1:5 KJV)
Nehemia adalah salah seorang nabi besar dalam bangsa Israel. Nehemia tidak ditulis mampu membuat mukjijat atau berkuasa atas langit dan bumi. Pencapaiannya pun sederhana, hanya membangun Bait Allah saja. Lalu, mengapa Nehemia dianggap nabi besar sampai kisahnya tiba di tangan kita hari ini? Ya - Nehemia menjadi penting karena timing atau waktu pada saat ia berkarya. Dalam ungkapan bahasa Inggris, Nehemia adalah the right man at the right place at the right time.
Mengapa 'the right man'? Karena bangsa Israel sudah ratusan tahun tidak lagi memiliki orang sekaliber Nehemia. Sekali lagi bukan dalam hal adu kuat atau kuasa, melainkan dalam ketulusannya. Sesudah Allah menyelamatkan Israel dari tanah Mesir, bangsa ini jatuh ke dalam comfort zone. Raja-raja menjadi lalim, pemuka agama menjadi koruptor, rakyat berperilaku seperti binatang, dan tata krama yang diturunkan oleh Musa sudah kacau balau. Tak heran jika Allah sendiri murka dan mengijinkan bangsa Israel dikalahkan oleh bangsa lain, dan menjadi bangsa terjajah lagi. Tembok Bait Allah pun hancur, hartanya dibawa ke Babilonia untuk dijadikan persembahan pada dewa-dewa kafir. Mengapa ini bisa terjadi? Karena Israel tidak memiliki pemimpin seperti Musa dan Harun lagi. Semua pemimpin bangsa Israel cenderung korup, serakah, dan tidak mengindahkan ajaran Allah. Sampai Nehemia tiba.
Nehemia adalah 'the right man' karena ketulusannya. Ia tidak diwarnai kepentingan pribadi, ia tidak dicemari nafsu kekuasaan. Hatinya hancur ketika ia mendengar Bait Allah luluh lantak. Dengan tulus pula ia berdoa, mengingatkan Allah akan janjinya pada semua orang yang taat kepadaNya. Ya - Allah mendengar Nehemia, karena ketaatan dan ketulusannya.
'The right time' karena bangsa Israel sedang benar-benar terpuruk. Kalau dua bab sebelumnya dalam Alkitab dikisahkan betapa bangsa Israel berjaya, kini mereka tunduk dalam cengkeraman bangsa asing. Semua keindahan masa lalu, paskah, sepuluh tulah, terbelahnya Laut Merah, kini hanya legenda belaka! Disinilah waktu kehadiran Nehemia sangat penting. Karena jika tidak ada Nehemia, maka Allah dan bangsa Israel akan tetap berjauhan. Karena Nehemia-lah Allah mengingat bangsa Israel kembali.
'The right place' karena Nehemia adalah pemegang piala Raja. Pemegang piala sama dengan pencicip makanan Raja, yang sangat dipercaya oleh Raja dan setiap saat siap mati jika ada yang ingin meracun Raja. Pada posisi ini, Nehemia bisa melakukan sesuatu untuk bangsanya melalui tangan Raja. Jika posisi Nehemia tidak sepenting ini, mungkin saja Nehemia didepak dan dilupakan.
Jadi, integritas seorang Nehemia, bersamaan dengan waktu yang tepat dan fasilitas yang dimilikinya, membuat ia mampu membangun kembali Bait Allah dan menegaskan kembali janji Allah pada bangsa Israel dan umat manusia. Jika bukan Allah sendiri yang merencanakannya, siapa lagi yang mampu? Periksalah diri kita masing-masing. Apa yang menjadi panggilan kita? Karena Allah pasti sudah menyiapkan the right time dan the right place untuk kita. Am I the right man to do the job?
Tomang, 29 April 2012
Subscribe to:
Posts (Atom)