"Yesus menjawab, kataNya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah""
Yohanes 3:3
"Halo Kakak, ada yang bisa dibantu?"
Pernahkan kamu masuk ke suatu restoran atau toko, dimana pelayannya berkata seperti itu. Namun, tidak dalam rangka "memaksa beli sesuatu" atau bikin kamu nggak betah kalau lagi bokek. Tapi, bener-bener dengan senyum tulus, yang membuat kita malah nyaman berada disana, baik bokek maupun tidak!
Dua puluh tahun lalu, ketika saya masih muda dan bokek (sekarang bokek tapi tuwek wkwk), saya pernah penasaran ngintip tempat yang namanya Hotel Sacher di Wina, Austria. Hotel ini punya toko kue dan restoran yang terkenal dengan aura mahal dan kerennya. Bukan hanya itu: disinilah tempat lahir Sacher Torte yang terkenal itu! Sebagai seorang foodie, saya pengen banget masuk, mencicipi Sacher di tempat kelahirannya. Namun, pelayannya yang berbaju 'butler' komplit, lebih keren dari jaket butut saya, membuat saya takut untuk masuk.
Ternyata, senyuman sang pelayan malah membuat saya berani. "C'mon in!" katanya, sambil mengangkat jaket butut saya dan digantung di tempat jaket. Saya duduk di ruangan bergaya victorian/art noveau yang cantik, lalu sambil bergetar memesan seiris Sacher Torte dan kopi Wiener Melange. Mahal, tapi duit di dompet cukup kok! Lalu saya foto makanan dari kiri dan kanan. Tiba-tiba, saya ditoel oleh sang pelayan. Apakah saya mau diusir karena kampungan main potret makanan?
"Would you like me to take photo of you?" katanya sambil senyum. Waduh, mantap! Dan sejak itu, setiap kali mampir ke Wina, saya selalu menyempatkan mampir ke Sacher!
Hidup beriman seharusnya selalu segar, sama seperti sang pelayan tadi. Jika Tuhan ada dalam kehidupan kita - baik bisnis, berkeluarga, maupun berteman - maka segala sesuatu akan terasa segar, menyenangkan. Karena itulah janjiNya kepada kita - membuat segala sesuatu indah. Dan jika kita merasa ada salah satu bagian hidup kita yang rasanya "gelap", bikin BT, malesin, maka sudah waktunya kita sambungkan kembali kabel bagian tersebut ke Sang Sumber Segar. Biar ceria lagi, segar lagi!
Salam,
Harnaz
Yohanes 3:3
"Halo Kakak, ada yang bisa dibantu?"
Pernahkan kamu masuk ke suatu restoran atau toko, dimana pelayannya berkata seperti itu. Namun, tidak dalam rangka "memaksa beli sesuatu" atau bikin kamu nggak betah kalau lagi bokek. Tapi, bener-bener dengan senyum tulus, yang membuat kita malah nyaman berada disana, baik bokek maupun tidak!
Dua puluh tahun lalu, ketika saya masih muda dan bokek (sekarang bokek tapi tuwek wkwk), saya pernah penasaran ngintip tempat yang namanya Hotel Sacher di Wina, Austria. Hotel ini punya toko kue dan restoran yang terkenal dengan aura mahal dan kerennya. Bukan hanya itu: disinilah tempat lahir Sacher Torte yang terkenal itu! Sebagai seorang foodie, saya pengen banget masuk, mencicipi Sacher di tempat kelahirannya. Namun, pelayannya yang berbaju 'butler' komplit, lebih keren dari jaket butut saya, membuat saya takut untuk masuk.
Ternyata, senyuman sang pelayan malah membuat saya berani. "C'mon in!" katanya, sambil mengangkat jaket butut saya dan digantung di tempat jaket. Saya duduk di ruangan bergaya victorian/art noveau yang cantik, lalu sambil bergetar memesan seiris Sacher Torte dan kopi Wiener Melange. Mahal, tapi duit di dompet cukup kok! Lalu saya foto makanan dari kiri dan kanan. Tiba-tiba, saya ditoel oleh sang pelayan. Apakah saya mau diusir karena kampungan main potret makanan?
"Would you like me to take photo of you?" katanya sambil senyum. Waduh, mantap! Dan sejak itu, setiap kali mampir ke Wina, saya selalu menyempatkan mampir ke Sacher!
Hidup beriman seharusnya selalu segar, sama seperti sang pelayan tadi. Jika Tuhan ada dalam kehidupan kita - baik bisnis, berkeluarga, maupun berteman - maka segala sesuatu akan terasa segar, menyenangkan. Karena itulah janjiNya kepada kita - membuat segala sesuatu indah. Dan jika kita merasa ada salah satu bagian hidup kita yang rasanya "gelap", bikin BT, malesin, maka sudah waktunya kita sambungkan kembali kabel bagian tersebut ke Sang Sumber Segar. Biar ceria lagi, segar lagi!
Salam,
Harnaz