“Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”
Filipi 4:8 TB
https://www.bible.com/bible/306/php.4.8.tb
Dalam sebuah khotbah di JPCC, pendeta menganjurkan kita untuk tidak “melihat Tuhan melalui masalah kita”, melainkan “melihat masalah kita melalui Tuhan”. Artinya, kebaikan Tuhan selalu menjadi kacamata, filter, yang merevisi pandangan kita sehingga masalah yang ada di depan kita menjadi kecil. Sementara sebaliknya, melihat Tuhan melalui filter “masalah”, membuat kita cenderung menyalahkan Tuhan.
Saya kemudian berpikir, bagaimana caranya “melihat masalah melalui Tuhan”? Bagaimana saya bisa melakukan hal ini - menempatkan Tuhan antara kita dan masalah kita, bukannya menempatkan masalah diantara kita dan Tuhan?
Saya teringat tahun 2007, ketika saya kehilangan adik bungsu saya. Di blog ini, saya menulis “Don’t Ask Why” - yang intinya jangan bertanya “Mengapa” kepada Tuhan. Waktu itu, saya hanya berpikir, sebabnya adalah karena tidak bakal ada jawabannya sampai kita bertemu Tuhan sendiri. Namun, ternyata ada pemahaman lain di baliknya.
Pertanyaan mengapa - WHY - berbahaya karena selalu didahului oleh premis “jika” atau IF. IF God is good, IF God is kind to me, IF God wants me to have a good life........ then WHY? Jadi pertanyaan “Mengapa” alias WHY, menyangsikan kebaikan Tuhan. Dan jika pertanyaan itu tidak terjawab, maka IF menjadi NO. God is NOT good, God is NOT kind... Berbahaya bukan? Ini yang namanya menempatkan masalah antara kita dan Tuhan - Tuhan semakin jauh karena masalah kita!
Lalu, bagaimana kita harus merespon jika kita mengalami masalah? Jangan bertanya WHY, tetapi bertanyalah HOW atau “Bagaimana”. How am I going to survive this... atau bahkan, How are You going to help me, Lord Jesus? Pertanyaan ini mengandung iman, mengandung keyakinan bahwa Tuhan itu baik. Dan voila.... dengan waktu, kita akan melihat jawabanNya! Dengan bertanya, “Bagaimana, Tuhan?” - kita menempatkan Tuhan diantara kita dan masalah kita. Haleluya, amin!
Jadi, don’t ask “Why, God?” - ask, “How, God?” - dan Dia akan menjawab!
Salam
Harnaz
No comments:
Post a Comment