“Inilah perintahKu kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain”
Yohanes 15:17
Membaca perintah ini, apa yang kamu bayangkan? Suasana yang
santai bukan? “Kasihilah seorang akan yang lain, peace bro!” kira-kira begitu.
Bayangkan interior sebuah coffee shop kekinian, lokasinya di Uluwatu Bali,
berinterior bambu, music instrumental, tentu saja pemandangan ke arah laut
dengan ombak berdebur. Lalu, kita tinggal leyeh-leyeh di bangku-bangku, sambil sayang-sayangan.
Itulah “kesan” utama dunia mengenai kekristenan: kasih, sayang, cinta, santai!
Tapi, sebenarnya ini sangat jauh dari pesan sesungguhnya
yang Tuhan Yesus mau kita lakukan. Pastor Kenny Goh dalam khutbah di JPCC bulan
Februari tahun 2022, menyatakan bahwa kasih itu bukan perasaan, melainkan
perbuatan. Kok perbuatan? Bukan cuma sekadar perbuatan pulak! Coba lihat Yohanes
15:13, perikop yang sama: “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang
yang memberikan nyawanya unuk sahabat-sahabatnya”. Jiah, “kasih” bisa sampai
berkorban nyawa?
Di ayat 15, Tuhan Yesus menjelaskan lagi, bahwa yang disebut
“mengasihi” adalah BERBUAT apa yang Ia perintahkan pada kita. Kasih juga
mengandung perintah, dalam ayat 16: “Supaya kamu pergi dan menghasilkan buah”…
lalu “Supaya apa yang kamu minta kepada Bapa diberikanNya kepadamu”. Rupanya, “kasih”
bukan leyeh-leyeh saling membelai! Kasih adalah perbuatan, menghasilkan buah.
Kasih adalah action, sampai berkorban nyawa! Dan reward dari kerja
kasih ini nyata: bahwa permohonan kita akan dikabulkan.
Jadi, bayangan kita mengenai “kasihilah satu sama lain”
harus berubah: bukan café tempat leyeh-leyeh, tapi melihat suatu proyek
bangunan. Dimana sekelompok orang bekerja, membawa bata, membuat tembok,
memasang kayu, mengecat, sementara di sekelilingnya mungkin terlihat
berantakan, tapi pelan-pelan muncul sebuah bangunan yang indah. Ya – mereka kotor,
belepotan semen dan debu. Tapi, itulah gambaran “kerja kasih” yang sesungguhnya,
yang Tuhan Yesus ingin kita sebagai pengikutNya, turut melakukan. Dan di ayat
9, Ia memberikan satu alasan, mengapa kita harus rela bekerja seperti kuli bangunan
dalam kasih: “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikian juga Aku telah
mengasihi kamu!” katanya. Ya, Bapa sudah lebih dulu bekerja melalui Tuhan Yesus,
dan Tuhan Yesus sudah lebih dulu mengorbankan nyawaNya bagi kita para
sahabatnya!
Serpong, 22 Februari 2022
1 comment:
Shalom bapak, ibu dan saudara/i yang dikasihi oleh Tuhan. Apakah ada diantara bapak, ibu maupun saudara/i yang pernah mendengar tentang Shema Yisrael dan V'ahavta? Kalimat pernyataan keesaan YHWH ( Adonai/ Hashem ) dan perintah untuk mengasihiNya yang dapat kita temukan dalam Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 5 yang juga pernah dikutip oleh Yeshua/ ישוע/ Yesus di dalam Injil khususnya dalam Markus 12 : 29 - 31( juga di Matius 22 : 37 - 39 dan Lukas 10 : 27 ), sementara perintah untuk mengasihi sesama manusia dapat kita temukan dalam Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18. Mari kita pelajari cara membacanya satu-persatu seperti yang akan dijabarkan di bawah ini :
Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 5, " שְׁמַ֖ע יִשְׂרָאֵ֑ל יְהֹוָ֥ה אֱלֹהֵ֖ינוּ יְהֹוָ֥ה ׀ אֶחָֽד׃. וְאָ֣הַבְתָּ֔ אֵ֖ת יְהֹוָ֣ה אֱלֹהֶ֑יךָ בְּכׇל־לְבָבְךָ֥ וּבְכׇל־נַפְשְׁךָ֖ וּבְכׇל־מְאֹדֶֽךָ׃. "
[ Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " Shema Yisrael! YHWH [ Adonai ] Eloheinu, YHWH [ Adonai ] ekhad. V'ahavta e YHWH [ Adonai ] Eloheikha bekol levavkha uvkol nafshekha uvkol me'odekha ]
Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18, " וְאָֽהַבְתָּ֥ לְרֵעֲךָ֖ כָּמ֑וֹךָ. "
[ Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " V'ahavta l'reakha kamokha " ]
Untuk artinya dapat dilihat pada Alkitab LAI.
Diucapkan juga kalimat berkat seperti ini setelah diucapkannya Shema
" . בָּרוּךְ שֵׁם כְּבוֹד מַלְכוּתוֹ לְעוֹלָם וָעֶד. "
( Barukh Shem kevod malkuto, le'olam va'ed, artinya Diberkatilah Nama yang mulia, KerajaanNya untuk selamanya )
🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜✍🏼🕯️❤️🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓🕍✝️🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🦁🦅🐂🐏🐑🐎🦌🐪🕊️🐍₪🇮🇱
Post a Comment