Tuesday, December 20, 2005

Renungan Advent Ketiga 2005

Dipulihkan Untuk Menjadi Pemenang

“Ketika kuberitahukan kepada mereka, betapa murahnya tangan Allahku yang melindungi aku dan juga apa yang dikatakan raja kepadaku, berkatalah mereka: “Kami siap untuk membangun!” Dan dengan sekuat tenaga mereka mulai melakukan pekerjaan yang baik itu."
Nehemia 2:18

Jumat lalu, di penghujung Minggu Advent Ketiga, saya sempat menghadiri Perayaan Natal Persekutuan Karyawan Kristen se-Karawang (PDK3). Tema yang diambil menurut saya cukup berani, yakni “Dipulihkan Untuk Menjadi Pemenang”. Mengapa berani? Ya, karena di jaman yang serba terpuruk ini, dimana segala sesuatunya serba sulit dan suram, memang tidak mudah untuk berdiri tegak dan membulatkan tekad untuk jadi pemenang.

Apakah kalimat terakhir diatas terasa logis bagi Anda? Jika demikian, maka boleh jadi Anda sudah termakan oleh pemberitaan media massa yang serba negatif! Saudaraku, sadarkah Anda, bahwa kita harus bersyukur atas keadaan kita sekarang? Bahwa krisis moneter adalah cara Tuhan untuk menyaring perusahaan-perusahaan yang bobrok sehingga yang baik bisa berkembang? Bahwa Tuhan sudah memberikan anugerah yang luar biasa berupa kebebasan dari tirani dan kelangsungan demokrasi? Bahwa selama 6 tahun belakangan ini, bangsa Indonesia begitu diberkatinya, sehingga adalah mukjijat bahwa negara ini masih utuh sampai sekarang? Itulah karunia Tuhan yang paling besar! Dan begitu sedihnya hati saya, dan juga saya rasa hati Tuhan, melihat umatnya yang sudah diberkahiNya dengan begitu melimpah tetapi yang dirasakan dan didoakannya hanyalah terpuruk, terpuruk, dan terpuruk terus?

Nabi Nehemia boleh dibilang berada dalam kondisi serupa dengan kita. Setelah Israel hancur, beliau memiliki sebuah visi untuk membangun kembali Bait Allah dan mengembalikan kejayaan Rumah Tuhan. Bukan hal yang mudah, karena Israel sendiri sudah nyaris rata tanah. Bahkan dari bangsa Israel sendiripun, seperti tertulis dalam ayat 19, banyak orang yang mencemooh Nehemia, yang menganggap bahwa kondisi terpuruk ini sudah tidak dapat dibangkitkan lagi. Namun, Nabi Nehemia dengan gagah berani menentang mereka dan berkata seperti tertulis dalam ayat 20: “Allah semesta langit, Dialah yang membuat kami berhasil!”. Lihatlah bangsa Israel sekarang, yang masih eksis walaupun silih berganti dihancurkan selama ribuan tahun. Itulah hasil dari optimisme mereka karena kasih Allah!

Kita sebagai orang Kristen memang dituntut untuk menjadi pemenang. Karya Agung Allah yang menghadirkan AnakNya yang Tunggal menjadi pemulihan yang hakiki bagi setiap orang kristen. Oleh karena itu, kita dilarang jadi pecundang, melainkan harus jadi pemenang! Sekarang ini, orang kristen seringkali ‘terjebak’ untuk ikut menyanyikan koor ‘terpuruk’ yang kini sedang populer di kalangan bangsa Indonesia. Dimana kita merasa diri hancur, lebur, dan ya itu… terpuruk! Orang kristen harus keluar dari stigma ini dan bangkit untuk menjadi pemenang, karena Allah sudah begitu mengasihi kita. Kita harus menjadi kesaksian dengan menunjukkan sikap positif sebagai seorang pemenang, karena Allah sudah memenangkan kita. Dengan demikian, niscaya kesaksian kita akan menerangi bangsa ini bagaikan lilin di kegelapan malam!

1 comment:

Anonymous said...

PERHATIAN !!!...HATI-HATI..LIHAT VIDEO BERIKUT INI ANDA BISA MASUK ISLAM..JANGAN DITONTON..
http://www.youtube.com/watch?v=BLi0_r16STM
Kisah YUSHA EVANS.
INJIL Membimbingku pada ISLAM. Kisah yang sangat inspiratif dari seorang mantan kristen yang mempelajari dan mengkaji Injil dengan pikiran terbuka, yang kemudian justru Injil sendiri yang membimbingnya kepada ISLAM.
Jika Anda ingin berinteraksi langsung atau menghubungi Yusha Evans silahkan kunjungi situsnya www.yushaevans.com http://www.yushaevansmedia.com