Apa yang harus aku lakukan untuk temanku yang satu ini? Seorang teman sekampung, teman sepermainan. Teman yang begitu biasa, begitu normal, hingga suatu hari langit bagaikan runtuh menimpa kepalanya. Aku harus melakukan apa untuk dia? Berpuasa? Berdoa? Bernazar? Sesudah kupikirkan, aku akan berkata-kata saja. Karena, yang inilah yang paling aku bisa. Yang inilah yang paling berkekuatan untuk menopangnya. Yang inilah, mudah-mudahan, yang bisa membangkitkannya kembali.
Tujuh hari puasa, tujuh kali kata-kata untuk temanku Heri.
Her, ieu kabeh, keur maneh yeuh! Sing cageur nya!
No comments:
Post a Comment