Tuesday, August 09, 2011

Berpikir Positif



“Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu”
Filipi 4:8



Banyak motivator-motivator kini mengajarkan betapa pentingnya memiliki pikiran positif. Ada yang mengajarkan, bahwa setiap pagi kita harus berdiri di depan kaca, lalu berkata pada diri sendiri: “Aku bisa! Aku bisa!” dan seterusnya. Sebuah trik yang mudah, namun seringkali terlupakan oleh kita. Apa yang dirubah dengan teknik ini? Fisik? Keberuntungan? Bukan: hanya pikiran saja. Dan jika kemudian hari-hari kita menjadi lebih baik, lebih positif, itu karena pengaruh pikiran positif!


Saya punya kebiasaan jelek untuk bangun siang. Untuk berangkat kerja jam 8 siang, saya bangun 7.30. Memang, kantor saya dekat sekali dengan rumah. Tapi, tetap saja waktu 30 menit menyebabkan saya terburu-buru. Terburu-buru bangun, lalu mandi, bersiap-siap, lalu jalan ke kantor. Sampai kantor pun selalu terlambat. Herannya, seharian penuh saya jadi terburu-buru! Tugas satu belum selesai, ditimpa tugas lainnya, lalu harus pergi ke pelanggan. Satu belum selesai, yang lain sudah menunggu. Akhirnya saya pulang dengan napas terengah-engah, larut malam. Karena, semua serba terburu-buru. Stress pun meningkat.


Lalu saya mendengar tips di radio, bahwa dianjurkan untuk bangun lebih pagi. Ya! Jangan selalu terancam waktu terlambat. Bangun lebih pagi, datang kantor lebih pagi. Konon, dengan demikian, perasaan terburu-buru bisa dihilangkan, dan kita menjadi lebih tenang. Ah, masak sih? Sayapun mencobanya. Ternyata benar! Saya bangun jam 6.30, lalu menulis renungan. Lalu mandi, dan seterusnya. Eh, kok hari saya tidak terburu-buru lagi! Jam 7.45 sudah sampai kantor. Tugas bisa selesai dengan baik. Heran ya? Itulah teman, kekuatan pikiran! Hanya karena sejak pagi saya berpikir “Tenang saja, saya tidak terlambat, masih ada waktu”, seharian hidup saya lebih tenang!


Alkitab sudah mengajarkan pikiran positif sejak dulu kala. Dalam Filipi 4:8, ada sebuah nasehat dari Paulus yang sederhana namun manjur. Bagaimana menghadapi macetnya Jakarta? Bagaimana menghadapi pelanggan yang rewel? Bagaimana menghadapi motor-motor yang berseliweran, memotong jalan seenaknya? Atau polisi haus darah yang menunggu di setiap perempatan? Jangan berpikir akan membacok motor-motor itu atau membakar metromini yang tadi nyaris menyerempet Anda. Pikirkanlah, betapa naik motor itu tidak nyaman, betapa jadi polisi itu pekerjaan yang sangat sulit, betapa menjalankan metromini itu serba rugi. Kemudian, Anda akan merasa lebih beruntung, bisa naik mobil, bisa punya pekerjaan seperti sekarang ini. Lalu, tersenyumlah! Meskipun motor tetap ada, Metromini tetap ada, polisi juga tetap ada, niscaya hari-hari Anda akan lebih indah.


Tomang, 9 Agustus 2011

No comments: