„Sebab Aku berkata kepadamu: Tidak ada seorangpun dari orang-orang yang telah diundang itu akan menikmati jamuanKu.“
Lukas 14:24
Gonjang-ganjing pemilihan presiden RI pertama secara langsung pada tahun 2004 berakhir dengan kemenangan pasangan SBY-Yusuf Kalla. Rakyat pun bergembira menyambutnya, sementara para elite politik dan partai yang ‚kecele’ memberikan tanggapan yang beragam. Orang-orang yang mengaku ‚setia’ dan sudah mempertaruhkan jabatan dan nama baiknya demi SBY-Yusuf Kalla pun kini mendapat giliran untuk berdebar-debar: menunggu telepon dari Cikeas!
Telepon dari Cikeas, kediaman presiden terpilih SBY, merupakan tanda bahwa seseorang dipertimbangkan untuk duduk di kabinet, entah sebagai mentri atau sebagai staf kabinet. Begitu banyak orang yang berdebar-debar dan begitu gembiranya jika akhirnya mendapat telepon, sampai-sampai ada lelucon untuk berkata ‚dari Cikeas’ jika kita menelepon orang yang tidak mengenali suara kita.
Bapa di Surga sebenarnya juga melakukan ‚telepon Cikeas’ yang lebih mulia, yakni memilih kita untuk menjadi pengikutNya. Ia sudah memilih dan menempatkan kita sesuai dengan talenta yang kita miliki, supaya bisa berkarya demi kemuliaan NamaNya. Sebenarnya, dengan mengaku percaya, kita adalah staf Allah, menteri Allah yang duduk di dalam kabinetNya! Oleh karena itu, Tuhan Yesus memperingatkan murid-muridNya dalam Lukas 14 agar menghormati undangan dari Bapa di Surga itu. Jangan dianggap sebagai angin lalu dan dilewatkan dengan berbagai alasan, karena – semua orang pun tahu – hanya orang yang betul-betul bodoh yang mau melewatkan kesempatan mendapat ‚telepon dari Cikeas’!
No comments:
Post a Comment