Wednesday, January 26, 2005

Bijaksana Dalam Kebaikan dan Bersih Dari Kejahatan

“Kabar tentang ketaatanmu telah terdengar oleh semua orang. Sebab itu aku bersukacita tentang kamu. Tetapi aku ingin supaya kamu bijaksana terhadap apa yang baik, dan bersih terhadap apa yang jahat.“
I Korintus 1:19

Apakah Anda seorang kristen? Apakah Anda rajin ke gereja? Apakah Anda rajin berdoa? Jika demikian, maka Anda bisa masuk dalam kategori ‚taat’. Tetapi, jangan sekali-kali berpikir bahwa ketaatan Anda adalah sebuah comfort zone dimana Anda bisa berpangku tangan!
Paulus dalam perikop diatas memperingatkan rekan-rekan pelayanannya di Roma mengenai bahaya yang terkandung dalam ketaatan. Yang pertama dikatakan bahwa kita harus bijaksana terhadap yang baik. Memang, tidak semua yang nampaknya baik itu sungguh-sungguh baik adanya. Saya pernah mendengar kisah tentang seorang kristen yang begitu menggebu-gebu imannya, sampai-sampai ia menjual bisnis dan semua miliknya untuk diberikan kepada orang miskin. Baik? Nanti dulu. Ketika melakukan itu, ia sekaligus memutuskan hubungan dengan istri dan anaknya karena ingin full time untuk pelayanan. Sang istri dan anak menjadi terlantar, bahkan sampai lama mereka harus berhutang kanan kiri untuk mencukupi hidup. Alih-alih menjadi saksi bagi Tuhan, orang tersebut pun menjadi bahan gunjingan di lingkungannya. Apakah ini yang diinginkan Tuhan? Tentu saja tidak. Apa yang baik memang harus dipilah lagi dengan bijak, apakah sesuai dengan kondisi lingkungan kita. Jangan tertipu dengan rupa yang baik!
Yang kedua adalah bersih dari yang jahat. Inipun sulit karena taat dan jahat tidak selalu berlawanan. Orang bisa saja taat tetapi jahat. Di Indonesia, hal ini sering terjadi. Koruptor-koruptor besar, justru seringkali merupakan pemuka masyarakat yang dikenal taat beragama, rajin bersedekah, walaupun hartanya diperoleh secara tidak halal. Teman saya kelahiran Jerman pernah menyatakan keheranannya pada orang Indonesia yang sering memiliki ‚dua kehidupan’ – kehidupan rohani dan kehidupan duniawi yang seperti bumi dan langit. Ia kemudian mengambil contoh rekan istrinya yang sangat aktif dalam kegiatan gereja, tetapi memiliki beberapa karaoke ‚remang-remang’ di pinggiran Jakarta yang menyediakan wanita panggilan. Terlalu banyak contoh orang yang taat ke gereja, taat berdoa, bahkan taat bersedekah, tetapi toh tidak bersih dari kejahatan!
Jadi, inilah pesan Paulus untuk orang taat. Bijaksana dalam kebaikan, dan bersih dari kejahatan!

No comments: