„Berkatalah aku kepada mereka: „Kamu lihat kemalangan yang kita alami, yakni Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar. Mari, kita bangun kembali tembok Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela“
Neh 2:17
Mengalirnya bantuan untuk korban bencana di Aceh merupakan peristiwa yang mengharukan. Padahal, Aceh adalah suatu daerah yang sebelumnya tidak aman karena dihantui oleh GAM, serta terkenal sebagai propinsi yang sangat kuat memegang agama Islam. Tetapi ketika bencana terjadi, seluruh dunia, termasuk Amerika, Jerman, Inggris, Arab Saudi, Jepang, dan Cina, bahu-membahu mengirimkan tentara dan bantuan untuk korban bencana di Aceh. Bendera setengah tiang berkibar di Amerika, serta seluruh warga Eropa meluangkan waktu 3 menit untuk mengheningkan cipta bagi korban tsunami, termasuk kanselir Jerman Gerhard Schroeder dan perdana menteri Perancis Jacques Chirac. Presiden George W Bush bahkan meluangkan waktu mengunjungi kedutaan Indonesia di Washington! Tidak ada lagi perang terhadap terorisme, tidak ada lagi perbedaan agama dan ras. Yang ada hanya satu: bahu-membahu membangun kembali Aceh!
Memang, ada orang-orang kerdil yang memanfaatkan situasi ini dengan meniupkan isu sentimen agama. Tetapi saya yakin bahwa bukanlah sifat bangsa ini untuk membeda-bedakan suku, agama, dan ras. Apalagi di saat musibah seperti ini, marilah sejenak melupakan saya dan aku, dan mementingkan kami dan kita. Lupakanlah identitas diri dan fanatisme picik! Seperti diikrarkan oleh Nehemia dalam perikop diatas, marilah kita bahu-membahu membangun kembali negri ini!
No comments:
Post a Comment