Wednesday, January 26, 2005

Tsunami!

Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.“
Mat 24:40

Bencana tsunami yang melanda Aceh dan Sumatera Utara merupakan pukulan yang sangat mengerikan. Dengan mata kepala sendiri, seperti mimpi kita melihat bahwa hanya dalam waktu 2 jam, 105.000 jiwa melayang. Gelombang tsunami bergerak dengan kecepatan lebih dari 500 km/jam dan mencapai tinggi 10 m ketika mencapai bibir pantai. Air kemudian menyapu seluruh bangunan yang dilewatinya, menghanyutkan mobil, rumah, bahkan kapal tunda dan kapal nelayan yang memiliki berat ratusan ton. Hancur, lenyap, berantakan hanya dalam waktu sangat singkat. Hal ini terjadi tanpa bom nuklir, tanpa reaksi fusi, atau bom hidrogen. Hanya dengan air saja!
Bencana yang terjadi dengan sangat tiba-tiba juga sangat mengejutkan. Banyak cerita mengenai ibu yang terpisah dari anaknya, istri terpisah dari suaminya, kakak terpisah dari adiknya. Persis seperti tertulis dalam perikop diatas – dua anak yang sedang bermain, yang satu selamat yang lain hanyut dibawa ombak. Sang ayah yang baru turun dari mobil untuk masuk ke rumah tiba-tiba tersapu air dan hilang bersama puluhan balok kayu dan bangkai mobil. Dalam sekejap, keluarga yang tadinya begitu dekat dan dicintai, tercerai-berai diterjang ombak. Mengerikan!
Begitulah kira-kira nubuatan tentang akhir jaman. Kita berpikir bahwa dalam dunia yang modern ini, dengan teknologi yang sudah canggih, Allah tidak lagi begitu mudah menenggelamkan dunia seperti pada jaman Nuh. Ternyata kita salah! Semua teknologi, satelit, dan komputer, hanya bisa termenung melihat gelombang tsunami yang mencapai Sri Lanka dalam waktu 3 jam. Pesawat tercepat pun baru bisa mencapai Sri Lank dalam waktu 4 jam. Wahai manusia, jangan sombong dengan pencapaian teknologimu! Hanya dengan air saja, engkau sudah tergelepar tak berdaya...

No comments: