Tuesday, May 01, 2007

Hari 5 - 27 April 2007 - Berlarilah Ke Depan, Jangan Lihat ke Belakang!

Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Filipi 3:13-14


Paulus adalah seseorang yang penuh cacat cela. Ia dulunya adalah seorang penganiaya jemaat, yang rajin menyiksa dan membunuhi orang Kristen. Dari segi rohani ia adalah seorang Farisi, yang terkenal dengan kemunafikan dan berkali-kali dikritik oleh Tuhan Yesus. Paulus sebenarnya layak langsung masuk neraka! Perbuatannya penuh cela dan penganiayaan terhadap jemaat Kristen, sampai ketika Tuhan memanggilnya. Tindakan Paulus bahkan bisa disamakan dengan Yudas Iskariot, yang tega menjual guruNya hanya demi beberapa keping uang perak.

Namun, reaksi Yudas dan Paulus sangat berbeda terhadap perbuatan mereka. Inilah yang membedakan antara iman Kristen sejati dengan jiwa pengecut! Ketika sadar bahwa dirinya sudah melakukan kesalahan, Yudas mengalami depresi. Ia begitu sedihnya, sampai diceritakan bahwa ia membunuh diri dengan menggantung dirinya di sebuah pohon. Sebuah akhir yang najis, akhir yang memalukan!

Bagaimana dengan Paulus? Ia bukannya meratapi nasibnya yang lampau, menyesali perbuatan jahatnya, tetapi ia justru begitu giat melayani Allah sampai ia menjadi salah seorang tonggak utama agama Kristen. Sebagai manusia, Paulus pasti punya penyesalan. Bahkan Ananias, seorang Kristen yang diminta Tuhan untuk menerima Paulus, mula-mula begitu ragu dan takut menemui Paulus! Begitu jahatnya Paulus, sehingga ia bisa saja menggantung dirinya ketika menyadari kesalahannya. Tapi, dalam Filipi Paulus berkeras untuk tidak melihat ke belakang dan melihat ke depan, berlari-lari ke tujuan yakni panggilan Sorgawi dari Allah dalam Yesus Kristus.

Temanku, jangan melihat ke belakang! Berhentilah meratapi dan merenungi nasib. Siaplah untuk berlari ke depan! Apa yang bisa kaulakukan untuk Tuhan di dunia ini? Apa yang ingin dinyatakanNya dalam hidupmu? Kejarlah itu! Konsentrasikanlah sisa tenagamu untuk berkarya, untuk berusaha - berlari-lari menyongsong kehadiran Allah! Contohlah Paulus yang tidak suka meratapi nasibnya, tapi lebih memilih memajukan imannya agar pertobatannya tidak sia-sia. Jangan seperti Yudas, yang mati konyol di tiang gantungan! Tumbuhkanlah semangat dalam hatimu, agat karya Tuhan segera dinyatakan dalam dirimu!

No comments: