Tuesday, May 01, 2007

Hari 3 - 25 April 2007 - Sampai Kapan?

Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Pengkhotbah 3:11

Sampai kapan semua ini harus kutanggung? Waktu adalah segalanya. Dalam bisnis, dalam kehidupan dan kematian, waktu adalah segalanya. Saya selalu ingat pengalaman pribadi ketika nenek saya sakit keras. Beliau adalah seorang Kristen yang sangat taat. Suatu hari, nenek saya jatuh sakit keras, sehingga nampaknya umurnya tidak lama lagi. Semua orang mulai meramalkan tanggal kematiannya. Ada yang bilang besok, ada yang bilang lusa. Beberapa orang saudara yang masih percaya pada dukun dan ilmu gaib bahkan menganjurkan kami untuk membuat upacara khusus, agar nenek saya cepat ’pergi’ karena saat itu ’status’ rohnya sedang tersangkut di pohon dekat rumah. Wah!

Kamipun mengadakan rapat keluarga. Apakah kami harus menyiapkan ayam cemani seperti anjuran sang dukun? Apakah betul kami harus memasang dupa di bawah ranjangnya? Kami lalu ingat akan keteguhan nenek dalam iman Kristennya. Kalau ia sadar dan melihat ada sisa-sisa ’upacara gelap’ di kamarnya, ia pasti marah besar! Oleh karena itu, kami memutuskan untuk tidak mengikuti semua anjuran itu dan hanya berdoa bersama untuk nenek saya.

Waktu itu, kondisi nenek saya begitu parahnya, sehingga jika ada yang meramalkan ia akan meninggal dunia besok, buat saya terlihat logis saja! Tapi, ternyata Tuhan menunjukkan kuasaNya. Ramalan demi ralaman kematian berlalu, dan nenek saya masih bertahan, masih bernafas. Ternyata, nenek saya bisa sembuh! Baru setahun kemudian, ketika tidak ada satu orangpun yang menyangka, nenek saya meninggal dengan tenang dalam tidurnya. Dimanakah ramalan itu? Dimanakah roh nenek saya yang katanya tersangkut di pohon? Nihil! Pada akhirnya, kehendak Tuhanlah yang terjadi!

Waktu memang sebuah elemen yang penting. Kadang-kadang, rencana Tuhan tidak bisa terbukti oleh percobaan atau ujian, tapi hanya teruji oleh waktu. Bukankah waktu adalah penguji yang terbaik? Emas dibedakan dari besi, karena emas bertahan tak lekang oleh waktu, sementara besi yang kokoh akan hancur oleh karat hanya dalam hitungan hari. Waktu! Itulah prasyarat keindahan kasih Tuhan. Jadi, kalau waktunya belum datang, kemuliaanNya belum terwujud, bersabarlah! Ia akan datang, sepasti datangnya pagi di malam yang kelam, atau sepasti datangnya angin semilir di tengah badai yang sedang menerpa. Bersabarlah - yang akan datang itu pasti, hanya tinggal menunggu waktu. Segala sesuatu akan indah pada waktunya!

No comments: